(Tidak) Lebaran di Korea
Malam
ini tidak seperti malam-malam tahun sebelumnya. Tidak ada gema takbir yang
terdengar, ataupun suara embik kambing dan lenguhan sapi yang saling bersahut sepanjang
hari. Besok hari raya Iedul Adha, dan disinilah saya, jauh dari hiruk pikuk
euphoria: Insa-dong, Korea Selatan.
Setelah
‘merayakan’ Iedul Fitri pertama saya di Beppu, Jepang, beberapa waktu lalu,
saya jadi tertantang. Saya ingin tahu selebrasi macam apa yang bisa dirasakan
oleh kaum muslim di negara-negara minoritas lainnya di hari besarnya.
Nampaknya, Iedul Adha kali ini akan bertepatan dengan rencana perjalanan saya
dan salah seorang teman saya ke Korea. Kesempatan bagus! Saya punya kans untuk
melaksanakan shalat ied adha dan bercengkerama dengan komunitas muslim di
masjid di daerah Itaewon, yang katanya
merupakan port internasional di daerah Seoul. Siapa tau pula bisa ketemu Lee
Min Ho halal version. Yoi.
Sudah
lelah menjelajah Myeongdong, Insadong dan daerah-daerah Seoul lainnya, kini kami
memutuskan menghabiskan malam kedua kami di atas kasur meregang otot masing-masing
di hotel. Setelah penelusuran mendalam (pake gugel) saya jadi tau, Itaewon terletak
sekitar 50 menit (dengan subway dan jalan kaki) dari tempat kami menginap. Saya
mendapat kabar, setiap tahunnya sholat iedul adha dimulai pukul 10 pagi, yang
berarti saya harus meninggalkan hotel maksimal pukul 9. Yang berarti pula kami
harus sudah bersiap-siap sejak pagi dengan kondisi badan lelah seperti ini.
Sebelum
tidur, saya sampaikan kepada travel-partner saya bahwa besok saya harus pergi
agak pagi (iya jam 9 itu pagi pemirsa) karena konsiderasi waktu pelaksanaan
shalat ied. Setelah saya jabarkan beberapa alternatif agar jadwal ‘petualangan’
kami tidak terganggu, ia memutuskan untuk ikut saya ke masjid meskipun tidak akan
merayakannya. Baik. Semoga perjalanan esok hari lancar.
---
22
Agustus 2018
Pukul
09.10 dan kami tengah menunggu di Anguk subway stasion untuk menuju daerah
Itaewon. Sistem transportasi umum di Korea sangat memudahkan mobilisasi kami
dengan harga yang amat terjangkau. 40 menit kemudian kami sampai di daerah
Itaewon yang ternyata amat berbeda dengan daerah yang kami kunjungi hari-hari
sebelumnya. Kami banyak menemui wajah internasional; Uzbekistan, india, timur
tengah, dsb di daerah ini. Restorannya pun bermacam-macam. Dan restoran makanan halal pun bertaburan di
mana-mana :’)
![]() |
Halal-halal-halal |
Kami
harus berjalan kurang lebih 10 menit dari stasiun ke daerah masjid. Terlihat ada
beberapa rombongan dengan ibu-ibu berjilbab menuju ke arah yang sama dengan tujuan
kami. Tapi, ada pula beberapa rombongan yang berpapasan dengan kami, bertolak
dari tujuan kami-asumsi saya. Tapi jam tangan saya belum menunjukkan pukul 10. Atau jangan-jangan tahun ini shalat iedul
adha mulai lebih pagi ya? Saya mulai cemas. Sebelum saya sadar, kami sampai
di destinasi pertama hari ini: MASJID ITAEWON!
![]() |
Not the best angle but well.. |
![]() |
Sayangnya, ketika kami mau masuk ada tanda dilarang masuk bagi non-muslim. Jadi saya dan teman saya ndak bisa masuk :' |
![]() |
I really need to learn how to take good photograph. Anyone? |
Ada beberapa
rombongan muslim melayu lainnya tengah duduk-duduk di bawah pohon diseberang Gedung
masjid, masih di dalam kompleks masjidnya. Ada pula ibu-ibu dan seorang anak
yang tengah berpose di atas undakan menuju masjid. Saya mulai heran. Kenapa mereka tidak bersiap? Saya mengerti
bahwa kami minoritas disini, tapi kenapa se-sepi ini di hari besar? Jangan-jangan memang sudah selesai tadi pagi.
Tak mau membiarkan asumsi saya tak terkonfirmasi, saya akhirnya bertanya
kepada bapak-bapak berwajah asia selatan yang tengah berjongkok di dekat pos
security.
“Assalamu’alaikum, sir. Excuse me. Do you
know when will the prayer begin?”
“Waalaikumussalaam. It will be on 12 or 1.”
Lah, kok
siang amat pak.
“Is it always that late here?”
“You mean the duhr right? It’s just the right time.”
“No, I am talking about eid al-adha prayer.”
Sejurus
kemudian bapak itu tertawa geli sendiri.
“What are you talking about sister? It’s the second
day of eid al-adha.”
:’)
Ternyata, Korea
tahun ini merayakan iedul adha pada tanggal 21 Agustus 2018, bersamaan dengan Arab
Saudi. Sedangkan Indonesia dan Jepang merayakannya pada tanggal 22 Agustus
2018.
Kesalahan ada di saya yang tidak berhasil menemukan komunitas muslim korea di media online untuk cross check tanggal pelaksanaan iedul adha di negara ini. Asumsi saya meleset, dan menyebabkan saya tidak bisa melaksanakan shalat iedul adha di Itaewon seperti apa yang sudah saya rencanakan sebelumnya.
Kesalahan ada di saya yang tidak berhasil menemukan komunitas muslim korea di media online untuk cross check tanggal pelaksanaan iedul adha di negara ini. Asumsi saya meleset, dan menyebabkan saya tidak bisa melaksanakan shalat iedul adha di Itaewon seperti apa yang sudah saya rencanakan sebelumnya.
Saya yakin semua
ada hikmahnya. Mungkin tidak tahun ini , mungkin lain kali.
Aamiin.
![]() |
Ends up tryin' the Halal Guys' secret recipe of french fries. |
Komentar
Posting Komentar