Peduli, please~
Like my typical holiday-Saya menghabiskan liburan di rumah. Nggak kemana-mana, karena ya…
emang mau kemana? Hm. Seharusnya sih lanjut belajar huruf-huruf
hiragana-katakana-kanji tapi apa daya, kok pengen tiduran aja. Hehe. Hari ini
saya sendirian di rumah karena orang tua saya ke luar kota untuk urusan
pekerjaan. Walhasil, nggak ada makanan yang tersaji di rumah. Dan karena mager
yang teramat sangat, saya memutuskan buat beli makanan jadi di ruko depan rumah.
*ini jarang-jarang kok :D* Alhamdulillah, hikmahnya rumah deket ruko ya gini,
banyak jajan (dih dhina OOT) Lanjut~
Yang bikin saya gatel buat nulis artikel ini
adalah, setelah saya perhatikan lha ya kok orang-orang yang
berkunjung ke ruko itu hampir semuanya naik kendaraan bermotor. Kebanyakan
motor. Nggak terkecuali tetangga-tetangga disekitar rumah saya yang seusia
saya. Padahal, kalau dihitung-hitung dari jarak rumah kami hingga menyentuh
ruko itu nggak sampai 250 meter. Plis. Itu deket ._. coba kita
akumulasikan polusi yang motor kita hasilin. Kalau sehari, ya nggak kerasa
banyaknya. Kalau seminggu? Terus kali deh sama jumlah manusia yang juga
berpikiran “Lah, Cuma gua doang yang begini.” Naaah~ not supposed to be
that way. Sebenernya kadang, saya juga suka begitu dan tulisan ini
sengaja saya buat untuk jadi reminder saya. Tapi inshaa Allah, saya terus
berusaha dalam proses perbaikan mindset dan habbit supaya
bisa menjadi manusia yang nggak ngasih mudharat buat bumi dan sesama manusia
lainnya. Hehehe.
Di dunia yang semakin panas (baik panas karena isu
politik-pemilihan gurbernur-dll, ataupun panas asli karena efek global warming
yang setia mengiringi kita) saya merasa ternyata kepedulian manusia, terlebih
orang-orang disekitar kita ternyata belum setinggi itu . Belum ke taraf yang
cukup untuk melakukan sesuatu. Well, through this scratch, saya
pengen banget meng-encourage temen-temen sekalian untuk senantiasa
meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Di tulisan ini, khususnya untuk
nggak terlalu bergantung sama kendaraan bermotor yang tentunya menggunakan fuel
dan menghasilkan polusi. Kalau sekiranya jaraknya masih bisa ditempuh kaki dan
nggak ada hal yang benar-benar mencegah kita, yuk kitahindari hal-hal yang bisa
jadi menyebabkan bumi kita semakin menangis J
Selain peduli sama lingkungan, kita juga harus peduli sama doi
*eh, maksudnya sama diri kita sendiri. Jalan kaki itu indah lho :’ selain bisa
liat-liat sekitar, bisa memperhatikan gejala sosial dan interaksi setiap
manusia, banyak hal yang bisa kita dapetin dari jalan kaki
ketika mencapai sebuah tujuan. Saya mikir, serem juga ya, kalau
suatu saat nanti fenomena yang ada di film produksi Disney-PIXAR , Wall-E
betulan terjadi. Yaitu ketika bumi nggak layak huni dan para manusia
harus mengungsi ke sebuah kapal angkasa raksasa. Di dalamnya, semua orang duduk
di kursi serbaguna dan merasa dunianya sebesar layar yang ada di depannya.
Nggak perlu jalan atau bergerak banyak, karena all you need is just
there. Buat yang belum nonton, nonton deh. Film ini menurut saya bagus
parah dan secara pribadi, saya merasa tersadarkan banget setelah nonton film
ini. FYI, saya sampai nonton film ini lebih dari lima kali karena saya suka
banget sama nilai yang disampaikan di dalemnya.
|
Nah
ini maksud saya.
|
Udah sekian dulu, love your earth. Bismillah. Semoga tulisan ini
ada manfaatnya. Have a nice day, good people J
Bandung
Barat,
22
April 2017
Komentar
Posting Komentar